Selasa, 05 September 2017

Pembuatan Zat Pewarnaan

Mikroorganisme yang ada di ala mini mempunyai morfologi, struktur daan sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan bakteri.  Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologinya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan

Tujuan dari pewarnaan adalah untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas daripada bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya
Berbagai macam tipe morfologi bakteri (kokus, basil, sprilum, dsb) dapat dibedakan dengan menggunakan pewarnaan sederhana. Istilah pewarnaan sederhana dapat diartikan dalam mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan satu macam zat warna saja. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa) sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif). Factor-faktor yang mempengaruhi pewarnaan bakteri yaitu fiksasi, pelunturan warna, substrat, intesifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup. Suatu preparat yang sudah meresap suatu zat warna, kemudian dicuci dengan alcohol maka semua zat warna terhapus. Sebaliknya terdapat juga preparat yang tahan terhadap alcohol.
Kebanyakan bakteri dapat diwarnai dengan pengecatan sederhana dan pengecatan gram atau pengecatan bertingkat, tetapi beberapa genus anggota dari genus mycobacterium bersifat resisten dan hanya dapat dilihat dengan metoda tahan asam.
Pewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang paling banyak digunakan. Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Oleh larena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian mikrobiologi. Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara komponen seluler dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen.                                                      

SIFAT BAHAN
A. Aquadest
Sifat fisika:
1.  Berupa cairan
2. Tidak berwarna
3. Tidak berbau
4. Tidak memiliki rasa
Sifat kimia:
1. Rumus molekul H2O
2. Densitas 0.998 g/cm3
3. Merupakan pelarut universal
Fungsi : Sebagai pelarut bahan

B. Alkohol
Sifat fisika:
1.  Berupa cairan
2. Tidak berwarna
3. Memiliki bau yang khas
Sifat kimia:
1. Rumus molekul CH3CH2OH
2. Berat molekul 46,07 g/mol
3. Densitas 0,789 g/cm3
4. Mudah larut dalam air dingin
Fungsi : Sebagai pelarut bahan

C. Crystal violet
Sifat fisika:
1.  Berupa cairan
2. Berwarna ungu pekat
3. Memiliki bau seperti tinta
Sifat kimia:
1. Rumus molekul C25H30ClN3
2. Berat molekul 407,1 g/mol
3. Titik lebur 205 C
4. Beracun
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan crystal violet

D. Ammonium Oksalat
Sifat fisika:
1.  Berupa serbuk padatan
2. Berwarna putih
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Rumus molekul C2H8N2O4
2. Berat molekul 124,1 g/mol
3. Titik lebur 70 C
4. Mudah larut dalam air dingin
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan B pada larutan hucher's crystal violet

E. Methylene blue
Sifat fisika:
1.  Berupa serbuk padatan
2. Berwarna biru
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Rumus molekul C16H18ClN3S
2. Berat molekul 319,85 g/mol
3. Titik lebur 190 C
4. Sedikit larut dalam air dingin
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan methylene blue


F. Iodium
Sifat fisika:
1.  Berupa padatan
2. Berwarna hitam atau ungu gelap
3. Berbau khas dan kuat
Sifat kimia:
1. Rumus molekul I2
2. Densitas 4,93 g/cm3
3. Titik lebur 113,7 C
4. larut dalam metanol
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan lugol's iodine

G. Asam Klorida
Sifat fisika:
1.  Berupa cairan
2. Tidak berwarna
3. berbau menyengat
Sifat kimia:
1. Rumus molekul HCl
2. Berat molekul 36,46 g/mol
3. Densitas 1,18 g/cm3
3. larut dalam air
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan acid alkohol

H. Kalium iodida
Sifat fisika:
1.  Berupa serbuk padatan
2. Berwarna putih
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Rumus molekul KI
2. Berat molekul 166 g/mol
3. Titik lebur 681 C
3. Mudah larut dalam air dingin
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan lugol's iodine

I. Basic Fuchsin
Sifat fisika:
1.  Berupa serbuk padatan
2. Berwarna hijau gelap
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Rumus molekul C20H19N3 HCl
2. Berat molekul 337,86 g/mol
3. Titik lebur 200 C
4. larut dalam alkohol
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan carbol fuchsin

J. Fenol
Sifat fisika:
1.  Berupa padatan kristal
2. Tidak Berwarna
3. Memiliki aroma khas
Sifat kimia:
1. Rumus molekul C6H6O
2. Berat molekul 94,11 g/mol
3. Densitas 1,07 g/cm3
4. Mudah larut dalam air dingin
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan carbol fuchsin

K. Negrosin
Sifat fisika:
1.  Berupa padatan
2. Berwarna hitam
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Larut dalam air
2. Dapat terbakar pada suhu tinggi
3. Beracun
4. Korosif
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan negrosin

L. Formalin
Sifat fisika:
1.  Berupa cairan
2. Tidak Berwarna
3. Berbau menyengat
Sifat kimia:
1. Rumus molekul CH2O
2. Berat molekul 30,03 g/mol
3. Densitas 0,81 g/cm3
4. Mudah larut dalam air 
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan negrosin

M. Kupri Sulfat
Sifat fisika:
1.  Berupa serbuk padatan
2. Berwarna putih
3. Berbau khas
Sifat kimia:
1. Rumus molekul CuSO4
2. Berat molekul 159,62 g/mol
3. Densitas 3,603 g/cm3
4. larut dalam air 
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan fehling A

N. Natrium Hidroksida
Sifat fisika:
1.  Berupa padatan
2. Berwarna putih
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Rumus molekul NaOH
2. Berat molekul 39,9971 g/mol
3. Densitas 2,13 g/cm3
4. Mudah meleleh jika terkena udara bebas
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan Fehling B

O. Kalium Natrium Tartrat
Sifat fisika:
1.  Berupa padatan krista;
2. Tidak Berwarna 
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Rumus molekul KNaC4H4O6 4H2O
2. Berat molekul 282,1 g/mol
3. Larut dalam air
4. Tidak larut dalam etanol
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan Fehling B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar