Minggu, 14 Mei 2017

metode runge kutta

Metode Runge-Kutta
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) adalah persamaan yang melibatkan satu atau lebih turunan fungsi satu peubah. Solusi dari PDB adalah fungsi tertentu yang memenuhi persamaan tersebut. Berikut beberapa contoh PDB :
Penyelesaian PDB dengan metode deret Taylor tidak praktis karena metode tersebut membutuhkan perhitungan turunan f(x, y). Lagipula, tidak semua fungsi mudah dihitung turunannya, terutama bagi fungsi yang bentuknya rumit. Semakin tinggi orde metode deret Taylor, semakin tinggi turunan fungsi yang harus dihitung. Karena pertimbangan ini, metode deret Taylor yang berorde tinggi pun tidak dapat dapat diterima dalam masalah praktek.
Metode Runge-Kutta adalah alternatif lain dari metode deret Taylor yang tidak membutuhkan perhitungan turunan. Metode ini berusaha mendapatkan derajat ketelitian yang lebih tinggi, dan sekaligus menghindarkan keperluan mencari turunan yang lebih tinggi dengan jalan mengevaluasi fungsi f(x, y) pada titik terpilih dalam setiap selang langkah [CON80]. Metode Runge-Kutta adalah metode PDB yang paling popuper karena banyak dipakai dalam praktek.
Bentuk umum metoda Range-Kutta orde-n ialah:
yr+1 = yr + a1k1 + a2k2 + ... + an kn

dengan a1, a2, ..., an adalah tetapan, dan
k1  =  hf (xr , yr)
k2  =  hf (xr + p1h, yr + q11k1)
k3  =  hf (xr + p2h, yr + q21k1 + q22k2)
kn         hf (xr + pn-1h, yr + qn-1,1 k1 + qn-1,2 k2 + ... + qn-1, n-1 kn-1)
Nilai ai, pi, qij dipilih sedemikian rupa sehingga meminimumkan galat per langkah, dan persamaan (P.8.24) akan sama dengan metode deret Taylor dari orde setinggi mungkin.
Galat per langkah metode Runge-Kutta orde-n         : O(hn+1)
Galat longgokan metode Runge-Kutta orde-n           : O(hn)
Orde metode = n

1. Metode Runge-Kutta Orde Satu
            Metode Runge-Kutta orde satu berbentuk

k1  =  hf (xr , yr)

yr+1   =  yr + (a1k1)

Galat per langkah metode R-K orde satu adalah O(h2).
Galat longgokan metode R-K orde satu adalah O(h).
Yang termasuk ke dalam metode Runge-Kutta orde satu ialah metode Euler:
k1  =  hf (xr, yr)
yr+1       =  yr + k1
            (dalam hal ini a1 = 1)

2. Metode Runge-Kutta Orde Dua
Metode Runge-Kutta orde dua berbentuk
k1
=
hf (xr, yr)

k2
=
hf (xr + p1h,  yr + q11k1)

yr+1
yr + (a1k1 + a2k2)

Galat per langkah metode Runge-Kutta orde dua adalah O(h3).
Galat longgokan metode Runge-Kutta orde dua adalah O(h2).
Uraikan k2 ke dalam deret Taylor di sekitar (xr, yr) sampai suku orde satu saja:
k2         =  hf (xr + p1h, yr + q11k1)
            = h( f + p1hfx + q11k1 fy )
            = h( f + p1hfx + q11hf fy )
= h( f + h( p1 fx + q11 ffy ))
Sedangkan k1 tidak perlu diuraikan karena sudah berada dalam bentuk (xr, yr).
Dengan membuat galat per langkah Ep = 0,
0  =  { hfr + 1/2 h2( fx + fr fy) } - { (a1 + a2) hfr + a2h2( p1 fx + q11 fr fy) }
atau
hf
r
+ 1/
2
h2( f
x
+ f
r
f ) = (a
1
+ a
) hf
r
+ a
h2( p
1
f
x
+ q
f f )





y
2

2



11  r  y

Agar ruas kiri dan ruas kanannya sama, haruslah
a1 + a2
=  1
a2 p1
=
½
a2 q11
=
1/2
Karena sistem persamaan di atas terdiri atas tiga persamaan dengan empat peubah yang tidak diketahui, maka solusinya tidak unik, dengan kata lain, solusinya banyak. Solusi yang unik hanya dapat diperoleh dengan memberikan sebuah peubah dengan sebuah harga. Misalkan ditentukan nilai a2 = t, t ÃŽR, maka
a1  = 1 –  a2 = 1 – t
p1
=
1

=
1







2a2

2t




q11
=

1

=
1


2a2
2t




Karena kita dapat memberikan sembarang nilai t, berarti metode Runge-Kutta Orde dua tidak terhingga banyaknya.
Contoh metode Runge-Kutta orde dua adalah metode Heun, yang dalam hal ini
a2 = 1/2, a1 = 1/2,
p1  =  q11  = 1
Dalam bentuk Runge-Kutta orde 2, metode Heun dapat ditulis sebagai
k1  =  hf(xr,yr)
k2  =  hf(xr + h, yr + k1)
yr+1  =  yr + 1/2 (k1 + k2)
Contoh metode Runge-Kutta orde dua lainnya ialah metode Ralston, yang dalam hal ini
a2 = 2/3 a1 = 1/3,
p1         =  q11  = 3/4
sehingga metode Ralston dapat ditulis dalam bentuk Runge-Kutta orde dua sebagai
k1
=
hf (xr, yr)





k
2
=
hf (x +
3/
4
h, y + 3/
4
k
)


r

r
1

yr+1
yr + (1/3 k1 + 2/3 k2)



Sepintas, metode Runge-Kutta tampaknya rumit, tapi sebenarnya metode Runge-Kutta mudah diprogram. Dengan perhitungan tangan, seringnya menghitung f(x, y) merupakan pekerjaan yang melelahkan. Tetapi dengan komputer, hal ini tidak menjadi masalah.
3. Metode Runge-Kutta Orde Tiga
Metode Runge-Kutta yang terkenal dan banyak dipakai dalam praktek adalah metode Runge-Kutta orde tiga dan metode Runge-Kutta orde empat. Kedua metode tersebut terkenal karena tingkat ketelitian solusinya tinggi (dibandingkan metode Runge-Kutta orde sebelumnya, mudah diprogram, dan stabil (akan dijelaskan kemudian).
Metode Runge -Kutta orde tiga berbentuk:

k1
hf (xr, yr)









k
2
hf (x + 1/
2
h, y + 1/  k
)


r



r

2

1


k3
hf (xr + h, yr - k1 + 2k2)
y
r+1
y + 1/
6
( k
1
+ 4k
2
+ k
)


r




3


Galat per langkah metode R-K orde tiga adalah O(h4).
Galat longgokan metode R-K orde tiga adalah O(h3).

4. Metode Runge-Kutta Orde Empat



k1
=
hf (xr, yr)












k
2
=
hf (x + 1/
2
h, y +
1k
)





r


r


2
1




k3  = hf (xr + 1/2 h, yr + 1/2 k2)



k4
hf (xr + h, yr + k3)






y
r+1
=
y + 1/
6
(k
1
+ 2k
2
+ 2k
3
+ k
)



r






4


Galat per langkah metode Runge-Kutta orde empat adalah O(h3).
Galat longgokan metode Runge-Kutta orde empat adalah O(h2).

Metode Runge-Kutta orde yang lebih tinggi tentu memberikan solusi yang semakin teliti. Tetapi ketelitian ini harus dibayar dengan jumlah komputasi yang semakin banyak. Jadi ada timbal-balik (trade-off) dalam memilih suatu metode Runge-Kutta.