II.2. Sifat Bahan
1. Air Kelapa
Sifat fisika:
1. Berupa cairan
2. Berwarna putih keruh
3. Memiliki rasa agak manis
4. Berbau sedap
Sifat kimia:
1. Kadar gula sekitar 5 persen
2. Memiliki kandungan protein dan asam amino
3. Merupakan cairan isotonik
Fungsi : Sebagai bahan yang akan difermentasi
2. Air Legen
Sifat fisika:
1. Berupa cairan
2. Berwarna putih keruh
3. Memiliki manis dan agak asam
4. Sedikit berbusa
Sifat kimia:
1. Merupakan cairan isotonik
2. Kandungan pH 6,7-6,9
3. Sangat mudah mengalami proses fermentasi
Fungsi : Sebagai bahan yang akan difermentasi
3. Natrium Hidroksida
Sifat fisika:
1. Berupa padatan
2. Berwarna putih
3. Tidak Berbau
4. Densitas 2,13 g/cm3
Sifat kimia:
1. Rumus molekul NaOH
2. Kandungan pH sekitar 13
3. Larut dalam air
Fungsi : Sebagai zat yang digunakan untuk proses titrasi
4. Indikator PP
Sifat fisika:
1. Berupa serbuk padatan
2. Berwarna putih
3. Tidak Berbau
4. Densitas 1,277 g/cm3
Sifat kimia:
1. Rumus molekul C20H14O4
2. Tidak larut dalam benzena
3. Sangat Larut dalam etanol dan eter
Fungsi : Sebagai zat indikator dalam proses titrasi
5. Aquadest
Sifat fisika:
1. Berupa cairan
2. Tidak Berwarna
3. Tidak Berbau
4. Tidak memiliki rasa
5. Densitas 0,998 g/cm3
Sifat kimia:
1. Rumus molekul H2O
2. Titik didih 100 C
3. Merupakan pelarut universal
Fungsi : Sebagai pelarut
6. Alkohol
Sifat fisika:
1. Berupa cairan
2. Tidak Berwarna
3. Memiliki bau yang khas
4. Memiliki rasa yang khas
Sifat kimia:
1. Larut dalam air
2. Merupakan senyawa polar
3. Dapat mengalami proses esterifikasi
Fungsi : Sebagai pelarut indikator pp
Respirasi Aerob dan Anaerob
Respirasi aerob adalah peristiwa pembakaran zat makanan menggunakan oksigen dari pernapasan untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Selanjutnya, ATP digunakan untuk memenuhi proses hidup yang selalu memerlukan energi. Salah satu contoh respirasi aerob yaitu fermentasi asam cuka dengan reaksi sebagai berikut
C6H12O6 > 2C2H5OH > 2CH3COOH + H20 + 116 kal
glukosa etanol asam asetat air energi
Tanpa oksigen respirasi tidak melepaskan semua energi dan disebut respirasi anaerob. Anaerob menghasilkan energi, karbon dioksida dan asam laktat atau alkohol. Contoh respirasi anaerob yaitu fermentasi asam laktat.
C6H12O6 > 2C2H5OCOOH + energi
glukosa asam laktat
Selasa, 19 September 2017
Senin, 11 September 2017
Sifat Bahan Mikroskopi
Sifat bahan
A. Bawang merah
Sifat fisika:
1. Berupa padatan
2. Berwarna merah keunguan
3. Memiliki aroma yang khas dan tajam
4. Memiliki rasa yang khas
Sifat kimia:
1. Mengandung minyak atsiri yang terdiri atas dialilsulfida, propantiol-s-oksida, dan lain-lain
2. Mengandung senyawa turunan asam amino yang mengandung sulfur
3. Mengandung adenosine dan prostaglandin
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
B. Kentang
Sifat fisika:
1. Berupa padatan
2. Berwarna kuning
3. Tidak berbau
4. Memiliki rasa yang khas
Sifat kimia:
1. Mengandung banyak vitamin C
2. Mengandung kalium
3. Keadaan pH antara 5,0-7,0 untuk pertumbuhannya
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
C. Jagung
Sifat fisika:
1. Berupa padatan
2. Berwarna kuning
3. Tidak berbau
4. Berbentuk biji-bijian
5. Memiliki banyak rambut disekitar bijinya
Sifat kimia:
1. Mengandung banyak karbohidrat mencapai 80%
2. Mengandung pati
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
D. Tepung Beras
Sifat fisika:
1. Berupa butiran padatan
2. Berwarna putih
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Mengandung karbohidrat
2. Mengandung protein
3. Kaya akan amilum
3. Larut dalam air
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
E. Kapas
Sifat fisika:
1. Berupa padatan
2. Berwarna putih
3. Tidak berbau
4. Sangat ringan
Sifat kimia:
1. Reaksi dengan asam kuat akan menyebabkan kerusakan
2. Alkali pada suhu rendahakan menggelembungkan serat kapas
3. Serat kapas tidak rusak pada pemanasan 120 C selama 5 jam
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
F. Kapuk
Sifat fisika:
1. Berupa padatan
2. Berwarna coklat kekuningan
3. Tidak berbau
4. Sangat lembut dan ringan
5. Densitas 0,4 g/cm3
Sifat kimia:
1. Mudah terbakar
2. Tidak higroskopis
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
G. Air Got
Sifat fisika:
1. Berupa cairan
2. Berwarna hitam keruh
3. Berbau tidak sedap
4. Densitas 0,998 g/cm3
Sifat kimia:
1. Terkontaminasi banyak zat dan bakteri
2. Beracun dan berbahaya karena sudah terkontaminasi
3. Memiliki kandungan BOD yang tinggi dan nitrogen serta fosfor
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
H. Aquadest
Sifat fisika:
1. Berupa cairan
2. Tidak berwarna
3. Tidak berbau
4. Tidak memiliki rasa
5. Densitas 0,998 g/cm3
Sifat kimia:
1. Rumus molekul H2O
2. Merupakan pelarut universal
Fungsi : Untuk melekatkan dan mengisi ruangan antara gelas obyektif dengan kaca penutup
I. Yeast
Sifat fisika:
1. Berupa butiran padatan
2. Berwarna coklat
3. Diameter 1-3nm
4. Tidak berbau
5. Pertumbuhannya cepat
Sifat kimia:
1. Mudah dikulturkan
2. Didapat dari proses fermentasi
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
A. Bawang merah
Sifat fisika:
1. Berupa padatan
2. Berwarna merah keunguan
3. Memiliki aroma yang khas dan tajam
4. Memiliki rasa yang khas
Sifat kimia:
1. Mengandung minyak atsiri yang terdiri atas dialilsulfida, propantiol-s-oksida, dan lain-lain
2. Mengandung senyawa turunan asam amino yang mengandung sulfur
3. Mengandung adenosine dan prostaglandin
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
B. Kentang
Sifat fisika:
1. Berupa padatan
2. Berwarna kuning
3. Tidak berbau
4. Memiliki rasa yang khas
Sifat kimia:
1. Mengandung banyak vitamin C
2. Mengandung kalium
3. Keadaan pH antara 5,0-7,0 untuk pertumbuhannya
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
C. Jagung
Sifat fisika:
1. Berupa padatan
2. Berwarna kuning
3. Tidak berbau
4. Berbentuk biji-bijian
5. Memiliki banyak rambut disekitar bijinya
Sifat kimia:
1. Mengandung banyak karbohidrat mencapai 80%
2. Mengandung pati
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
D. Tepung Beras
Sifat fisika:
1. Berupa butiran padatan
2. Berwarna putih
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Mengandung karbohidrat
2. Mengandung protein
3. Kaya akan amilum
3. Larut dalam air
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
E. Kapas
Sifat fisika:
1. Berupa padatan
2. Berwarna putih
3. Tidak berbau
4. Sangat ringan
Sifat kimia:
1. Reaksi dengan asam kuat akan menyebabkan kerusakan
2. Alkali pada suhu rendahakan menggelembungkan serat kapas
3. Serat kapas tidak rusak pada pemanasan 120 C selama 5 jam
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
F. Kapuk
Sifat fisika:
1. Berupa padatan
2. Berwarna coklat kekuningan
3. Tidak berbau
4. Sangat lembut dan ringan
5. Densitas 0,4 g/cm3
Sifat kimia:
1. Mudah terbakar
2. Tidak higroskopis
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
G. Air Got
Sifat fisika:
1. Berupa cairan
2. Berwarna hitam keruh
3. Berbau tidak sedap
4. Densitas 0,998 g/cm3
Sifat kimia:
1. Terkontaminasi banyak zat dan bakteri
2. Beracun dan berbahaya karena sudah terkontaminasi
3. Memiliki kandungan BOD yang tinggi dan nitrogen serta fosfor
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
H. Aquadest
Sifat fisika:
1. Berupa cairan
2. Tidak berwarna
3. Tidak berbau
4. Tidak memiliki rasa
5. Densitas 0,998 g/cm3
Sifat kimia:
1. Rumus molekul H2O
2. Merupakan pelarut universal
Fungsi : Untuk melekatkan dan mengisi ruangan antara gelas obyektif dengan kaca penutup
I. Yeast
Sifat fisika:
1. Berupa butiran padatan
2. Berwarna coklat
3. Diameter 1-3nm
4. Tidak berbau
5. Pertumbuhannya cepat
Sifat kimia:
1. Mudah dikulturkan
2. Didapat dari proses fermentasi
Fungsi : Sebagai bahan yang akan diamati
Selasa, 05 September 2017
Pembuatan Zat Pewarnaan
Mikroorganisme yang ada di ala
mini mempunyai morfologi, struktur daan sifat-sifat yang khas, begitu pula
dengan bakteri. Bakteri yang hidup
hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut
disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga
mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau pewarnaan. Hal
tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologinya yaitu mengetahui
reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan
Tujuan dari pewarnaan adalah
untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan
bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti
dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas
daripada bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme
dengan sekitarnya
Berbagai macam tipe morfologi bakteri
(kokus, basil, sprilum, dsb) dapat dibedakan dengan menggunakan pewarnaan
sederhana. Istilah pewarnaan sederhana dapat diartikan dalam mewarnai sel-sel
bakteri hanya digunakan satu macam zat warna saja. Kebanyakan bakteri mudah
bereaksi dengan pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat
basofilik (suka akan basa) sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk
pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan
positif). Factor-faktor yang mempengaruhi pewarnaan bakteri yaitu fiksasi,
pelunturan warna, substrat, intesifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna
penutup. Suatu preparat yang sudah meresap suatu zat warna, kemudian dicuci
dengan alcohol maka semua zat warna terhapus. Sebaliknya terdapat juga preparat
yang tahan terhadap alcohol.
Kebanyakan bakteri dapat diwarnai
dengan pengecatan sederhana dan pengecatan gram atau pengecatan bertingkat,
tetapi beberapa genus anggota dari genus mycobacterium bersifat resisten dan
hanya dapat dilihat dengan metoda tahan asam.
Pewarnaan sederhana merupakan
teknik pewarnaan yang paling banyak digunakan. Melihat dan mengamati bakteri
dalam keadaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu tidak berwarna juga
transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan
suatu teknik pewarnaan sel bakteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah
diamati. Oleh larena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu
cara yang paling utama dalam penelitian mikrobiologi. Prinsip dasar dari
pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara komponen seluler dari bakteri
dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen.
SIFAT BAHAN
A. Aquadest
Sifat fisika:
1. Berupa cairan
2. Tidak berwarna
3. Tidak berbau
4. Tidak memiliki rasa
Sifat kimia:
1. Rumus molekul H2O
2. Densitas 0.998 g/cm3
3. Merupakan pelarut universal
Fungsi : Sebagai pelarut bahan
B. Alkohol
Sifat fisika:
1. Berupa cairan
2. Tidak berwarna
3. Memiliki bau yang khas
Sifat kimia:
1. Rumus molekul CH3CH2OH
2. Berat molekul 46,07 g/mol
3. Densitas 0,789 g/cm3
4. Mudah larut dalam air dingin
Fungsi : Sebagai pelarut bahan
C. Crystal violet
Sifat fisika:
1. Berupa cairan
2. Berwarna ungu pekat
3. Memiliki bau seperti tinta
Sifat kimia:
1. Rumus molekul C25H30ClN3
2. Berat molekul 407,1 g/mol
3. Titik lebur 205 C
4. Beracun
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan crystal violet
D. Ammonium Oksalat
Sifat fisika:
1. Berupa serbuk padatan
2. Berwarna putih
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Rumus molekul C2H8N2O4
2. Berat molekul 124,1 g/mol
3. Titik lebur 70 C
4. Mudah larut dalam air dingin
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan B pada larutan hucher's crystal violet
E. Methylene blue
Sifat fisika:
1. Berupa serbuk padatan
2. Berwarna biru
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Rumus molekul C16H18ClN3S
2. Berat molekul 319,85 g/mol
3. Titik lebur 190 C
4. Sedikit larut dalam air dingin
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan methylene blue
F. Iodium
Sifat fisika:
1. Berupa padatan
2. Berwarna hitam atau ungu gelap
3. Berbau khas dan kuat
Sifat kimia:
1. Rumus molekul I2
2. Densitas 4,93 g/cm3
3. Titik lebur 113,7 C
4. larut dalam metanol
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan lugol's iodine
G. Asam Klorida
Sifat fisika:
1. Berupa cairan
2. Tidak berwarna
3. berbau menyengat
Sifat kimia:
1. Rumus molekul HCl
2. Berat molekul 36,46 g/mol
3. Densitas 1,18 g/cm3
3. larut dalam air
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan acid alkohol
H. Kalium iodida
Sifat fisika:
1. Berupa serbuk padatan
2. Berwarna putih
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Rumus molekul KI
2. Berat molekul 166 g/mol
3. Titik lebur 681 C
3. Mudah larut dalam air dingin
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan lugol's iodine
I. Basic Fuchsin
Sifat fisika:
1. Berupa serbuk padatan
2. Berwarna hijau gelap
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Rumus molekul C20H19N3 HCl
2. Berat molekul 337,86 g/mol
3. Titik lebur 200 C
4. larut dalam alkohol
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan carbol fuchsin
J. Fenol
Sifat fisika:
1. Berupa padatan kristal
2. Tidak Berwarna
3. Memiliki aroma khas
Sifat kimia:
1. Rumus molekul C6H6O
2. Berat molekul 94,11 g/mol
3. Densitas 1,07 g/cm3
4. Mudah larut dalam air dingin
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan carbol fuchsin
K. Negrosin
Sifat fisika:
1. Berupa padatan
2. Berwarna hitam
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Larut dalam air
2. Dapat terbakar pada suhu tinggi
3. Beracun
4. Korosif
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan negrosin
L. Formalin
Sifat fisika:
1. Berupa cairan
2. Tidak Berwarna
3. Berbau menyengat
Sifat kimia:
1. Rumus molekul CH2O
2. Berat molekul 30,03 g/mol
3. Densitas 0,81 g/cm3
4. Mudah larut dalam air
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan negrosin
M. Kupri Sulfat
Sifat fisika:
1. Berupa serbuk padatan
2. Berwarna putih
3. Berbau khas
Sifat kimia:
1. Rumus molekul CuSO4
2. Berat molekul 159,62 g/mol
3. Densitas 3,603 g/cm3
4. larut dalam air
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan fehling A
N. Natrium Hidroksida
Sifat fisika:
1. Berupa padatan
2. Berwarna putih
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Rumus molekul NaOH
2. Berat molekul 39,9971 g/mol
3. Densitas 2,13 g/cm3
4. Mudah meleleh jika terkena udara bebas
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan Fehling B
O. Kalium Natrium Tartrat
Sifat fisika:
1. Berupa padatan krista;
2. Tidak Berwarna
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Rumus molekul KNaC4H4O6 4H2O
2. Berat molekul 282,1 g/mol
3. Larut dalam air
4. Tidak larut dalam etanol
Fungsi : Sebagai bahan pembuat larutan Fehling B
Langganan:
Postingan (Atom)