Minggu, 12 Maret 2017

Fluidisasi

Fluidisasi adalah metoda pengontakan butiran-butiran padat dengan fluida baik cair maupun gas. Dengan metoda ini diharapkan butiran-butiran padat memiliki sifat seperti fluida dengan  viskositas tinggi. Sebagai ilustrasi, tinjau suatu kolom berisi sejumlah partikel padat  berbentuk bola. Melalui unggun padatan ini kemudian dialirkan gas dari bawah ke atas. Pada laju alir yang cukup rendah, butiran padat akan tetap diam, karena gas hanya mengalir dari bawah ke atas. Pada laju alir yang cukup rendah, butiran padat akan tetap diam, karena gas hanya mengalir melalui ruang antar partikel tanpa menyebabkan perubahan susunan partikel tersebut. Keadaan yang demikian disebut unggun diam atau fixed bed.
Kalau laju alir kemudian dinaikkan, akan sampai pada suatu keadaan di mana unggun padatan akan tersuspensi di dalam aliran gas yang melaluinya. Pada keadaan ini masing-masing butiran akan terpisahkan satu sama lain sehingga dapat bergerak dengan lebih mudah. Pada kondisi butiran yang dapat bergerak ini, sifat unggun akan menyerupai suatu cairan dengan viskositas tinggi, misalnya adanya kecenderungan untuk mengalir, mempunyai sifat hidrostatik dan sebagainya. Sifat unggun terfluidisasi ini dapat dilihat pada Gambar 1b. Dalam dunia industri, fluidisasi diaplikasikan dalam banyak hal seperti transportasi serbuk padatan (conveyor untuk solid), pencampuran padatan halus, perpindahan panas (seperti pendinginan untuk bijih alumina panas), pelapisan plastic pada permukaan logam, proses drying dan sizing pada pembakaran, proses pertumbuhan partikel dan kondensai bahan yang dapat mengalami sublimasi, adsorpsi (untuk pengeringan udara dengan adsorben), dan masih banyak aplikasi lain.

Sifat bahan
Air
Sifat fisik:
1. berupa cairan
2. tidak berwarna
3. tidak berbau
4. tidak memiliki rasa
Sifat kimia:
1. Rumus molekul h2o
2. densitas 0,998 g/cm3
3. titik lebur 0 c
4. titik didih 100 c

PasirSifat fisika:
1. Berupa padatan
2. Berbentuk butiran kristal
3. Luas permukaan kecil
4. Tidak lengket
Sifat kimia:
1. Densitas 2,6-2,66 g/cm3
2. Titik lebur 1715 C
3. Tidak larut dalam air

Minggu, 05 Maret 2017

Tangki Berpengaduk

Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan didalam bahan yang diaduk. Tujuan dari pada operasi pengadukan terutama adalah terjadinya pencampuran. Pencampuran adalah suatu operasi yang bertujuan untuk mengurangi ketidaksamaan komposisi, suhu, atau sifat yang lain yang terdapat dalam suatu bahan atau bisa juga pencampuran adalah penggabungan dua atau lebih bahan yang berbeda fase, seperti fluida atau padatan halus dan hal ini bertujuan untuk mengacak yang satu terhadap yang lain sehingga terjadi distribusi. Pencampuran dapat menimbulkan gerak didalam bahan itu yang menyebabkan bagian-bagian bahan saling bergerak satu terhadap yang lainnya, sehingga operasi pengadukan hanyalah salah satu cara operasi pencampuran.
Istilah pencampuran digunakan untuk berbagai ragam operasi, dimana derajat homogenitas bahan yang “bercampur” itu sangat berbeda. Umpamanya, satu kasus, dimana dua macam gas digabungkan dalam satu tempat hingga seluruhnya bercampur dengan baik, dan kasus lain pasir, kerikil, dan semen diaduk didalam drum putar selama beberapa waktu. Dalam kedua kasus itu bahan-bahan itu pada akhirnya bercampur, namun jelas pula bahwa homogenitasnya berbeda. Cuplikan campuran gas itu betapa pun kecilnya cuplikan itu semuanya mempunyai komposisi yang sama. Sedang cuplikan campuran beton, dipihak lain akan sangat berlainan komposisinya satu sama lain.

Sifat bahan
A. Natrium klorida
Sifat fisik
1. Berbentuk padatan
2. Berupa serbuk kristal
3. Tidak berwarna
4. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Rumus molekul NaCl
2. Massa molar 58,44 g/mol
3. Densitas 2,165 g/cm3
4. Larut dalam air

B. Kalium hidroksida
Sifat fisik:
1. Berupa padatan
2. Berwarna putih
3. Tidak berbau
Sifat kimia:
1. Rumus molekul KOH
2. Massa molar 56,11 g/mol
3. Densitas 2,044 g/cm3
4. Mudah larut dalam air dingin