Secara Umum
Pengeringan merupakan suatu peristiwa perpindahan
massa dan energi yang terjadi dalam pemisahan cairan atau kelembaban dari suatu
bahan sampai batas kandungan air yang ditentukan dengan menggunakan gas sebagai
fluida sumber panas dan penerima uap cairan
Pengeringan merupakan proses penghilangan sejumlah
air dari material. Dalam pengeringan, air dihilangkan dengan prinsip perbedaan
kelembaban antara udara pengering dengan bahan makanan yang dikeringkan.
Material biasanya dikontakkan dengan udara kering yang kemudian terjadi
perpindahan massa air dari material ke udara pengering.
Dalam beberapa kasus, air dihilangkan secara mekanik
dari material padat dengan cara di-press, sentrifugasi dan lain sebagainya.
Cara ini lebih murah dibandingkan pengeringan dengan menggunakan panas.
Kandungan air dari bahan yang sudah dikeringkan bervariasi bergantung dari
produk yang ingin dihasilkan. Garam kering mengandung 0.5% air, batu bara
mengandung 4% air dan produk makanan mengandung sekitar 5% air. Biasanya
pengeringan merupakan proses akhir sebelum pengemasan dan membuat beberapa
benda lebih mudah untuk ditangani.
Terdapat 2 istilah yang dipakai untuk pengeringan
yaitu :
Drying
suatu proses kehilangan air yang disebabkan oleh
daya atau kekuatan alam, misalnya matahari (dijemur) dan angin
(diangin-anginkan).
Dehydration
suatu proses pengeringan dengan panas buatan, dengan
menggunakan peralatan/alat-alat pengering.
Oleh karena itu, cara – cara pengeringam atau
pengurangan kadar air dapat dibagi menjadi dua golongan sebagai berikut:
a.
Pengeringan Alami
b.
Pengeringan Buatan atau Pengeringan Mekanis
Tujuan akhir dari sistem pengeringan bukan saja
untuk mempercepat proses pengeringan, akan tetapi juga untuk meningkatkan mutu
bahan yang dikeringkan dan sistem dapat beroperasi dengan biaya relatif rendah.
Dengan kata lain, kita ingin mengoptimumkan operasi sistem pengeringan
tersebut.
Sistem pengeringan dapat direka bentuk hanya setelah
kita mengetahui prinsip dasar pengeringan suatu jenis bahan. Hal ini penting
untuk menghindari proses pengeringan lampau dan pengeringan yang terlalu lama,
karena kedua proses pengeringan ini akan meningkatkan biaya operasi.
Faktor-faktor yang Mpempengaruhi Pengeringan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan dapat
digolongkan menjadidua yaitu :
1. faktor yang berhubungan dengan sifat bahan yang
dikeringkanatau disebut faktor internal seperti ukuran bahan, kadar air awal dari
bahan dantekanan parsial di dalam bahan
2. faktor yang berhubungan dengan
udara pengering atau disebut sebagai faktor eksternal seperti suhu, kelembaban
dankecepatan volumetrik aliran udara pengering.
Makin tinggi suhu dan kecepatan aliran udara
pengering makin cepat pulaproses pengeringan berlangsung. Makin tinggi suhu
udara pengering, makinbesar enersi panas yang dibawa udara sehingga makin
banyak jumlahmassa cairan yang diuapkan dari permukaan bahan yang dikeringkan.
Jikakecepatan aliran udara pengering makin tinggi maka makin cepat massa uapair
yang dipindahkan dari bahan ke atmosfir. Kelembaban udaraberpengaruh terhadap
proses pemindahan uap air. Pada kelembaban udaratinggi, perbedaan tekanan uap
air di dalam dan di luar bahan kecil, sehinggapemindahan uap air dari dalam
bahan ke luar terhambat.
Sifat Bahan
1. Ketela
Sifat fisika:
a. Berupa padatan
b. Akar yang berbentuk umbi
c. Tumbuh baik bila lahan terkena matahari
d. Dibudidayakan melalui batang rambatnya
Sifat kimia:
a. Mengandung beta karotene
b. Memiliki kandungan pembentuk vitamin A tertinggi
c. Penambahan pupuk UREA akan membuat hasilnya bagus