Senin, 17 April 2017

Efflux Time

Secara Umum
Efflux time adalah waktu penurunan tinggi cairan dari permukaan cairan sampai dasar tangki melalui pipa vartikal pada dasar tangka karena gaya beratnya sendiri. Waktu penurunan cairan ini dapat diperkirakan dengan persamaan pendekatan yang kemudian dikaitkan dengan factor koreksi yang merupakan perbandingan antara efflux time sesungguhnya dengan efflux time teoritis. Faktor koreksi digunakan untuk mendapatkan waktu penurunan cairan yang sesungguhnya dimana jika factor koreksi mendekati satu maka data yang didapat dapat dinyatakan valid.
Pada pembahasan mengenai efflux time tak pernah lepas dari yang namanya fluida. Dimana fluida adalah suatu substansi yang tidak dapat menerima perubahan bentuk secara permanen. Dilihat dari bentuk massa fluida didalamnya akan terbentuk lapisan-lapisan dimana satu lapisan dicegat diatas lapisan yang lain sehingga mencatpai bentuk yang baru. Pada saat mengalami perubahan bentuk tersebut yerdapat yang namanya tegangan geser dimana besarnya bergantung pada viskositas fluida dan laju alir. Bila suatu fluida telah mengalami aliran dan mendapat bentuk akhirnya tegangan geser tersebut akan menghilang dengan sendirinya, dan fluida berada dalam kesetimbangan yang bebas dari segala regangan geser.

Sifat Bahan
1. Air
Sifat fisik:
a. berupa cairan
b. tidak berwarna
c. tidak berbau
d. tidak memiliki rasa
Sifat kimia:
a. Rumus molekul H2O
b. densitas 0,998 g/cm3
c. titik lebur 0oC
d. titik didih 100 oC

2. Garam
Sifat fisika:
a. Berupa padatan
b. Berbentuk serbuk kristal
c. Berwarna putih
d. Memiliki rasa asin
Sifat kimia:
a. Rumus molekul NaCl
b. Densitas 2,165 g/cm3
c. Titik lebur 801 oC
d. Titik didih 1413 oC

Minggu, 09 April 2017

Pengeringan

Secara Umum
Pengeringan merupakan suatu peristiwa perpindahan massa dan energi yang terjadi dalam pemisahan cairan atau kelembaban dari suatu bahan sampai batas kandungan air yang ditentukan dengan menggunakan gas sebagai fluida sumber panas dan penerima uap cairan
Pengeringan merupakan proses penghilangan sejumlah air dari material. Dalam pengeringan, air dihilangkan dengan prinsip perbedaan kelembaban antara udara pengering dengan bahan makanan yang dikeringkan. Material biasanya dikontakkan dengan udara kering yang kemudian terjadi perpindahan massa air dari material ke udara pengering.
Dalam beberapa kasus, air dihilangkan secara mekanik dari material padat dengan cara di-press, sentrifugasi dan lain sebagainya. Cara ini lebih murah dibandingkan pengeringan dengan menggunakan panas. Kandungan air dari bahan yang sudah dikeringkan bervariasi bergantung dari produk yang ingin dihasilkan. Garam kering mengandung 0.5% air, batu bara mengandung 4% air dan produk makanan mengandung sekitar 5% air. Biasanya pengeringan merupakan proses akhir sebelum pengemasan dan membuat beberapa benda lebih mudah untuk ditangani.
Terdapat 2 istilah yang dipakai untuk pengeringan yaitu :
         Drying
suatu proses kehilangan air yang disebabkan oleh daya atau kekuatan alam, misalnya matahari (dijemur) dan angin (diangin-anginkan).
         Dehydration
suatu proses pengeringan dengan panas buatan, dengan menggunakan peralatan/alat-alat pengering.
Oleh karena itu, cara – cara pengeringam atau pengurangan kadar air dapat dibagi menjadi dua golongan sebagai berikut:
a.    Pengeringan Alami
b.    Pengeringan Buatan atau Pengeringan Mekanis
Tujuan akhir dari sistem pengeringan bukan saja untuk mempercepat proses pengeringan, akan tetapi juga untuk meningkatkan mutu bahan yang dikeringkan dan sistem dapat beroperasi dengan biaya relatif rendah. Dengan kata lain, kita ingin mengoptimumkan operasi sistem pengeringan tersebut.
Sistem pengeringan dapat direka bentuk hanya setelah kita mengetahui prinsip dasar pengeringan suatu jenis bahan. Hal ini penting untuk menghindari proses pengeringan lampau dan pengeringan yang terlalu lama, karena kedua proses pengeringan ini akan meningkatkan biaya operasi.

Faktor-faktor yang Mpempengaruhi Pengeringan
       Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan dapat digolongkan menjadidua yaitu : 
1. faktor yang berhubungan dengan sifat bahan yang dikeringkanatau disebut faktor internal  seperti ukuran bahan, kadar air awal dari bahan dantekanan parsial di dalam bahan
2. faktor yang berhubungan dengan udara pengering atau disebut sebagai faktor eksternal seperti suhu, kelembaban dankecepatan volumetrik aliran udara pengering.

        Makin tinggi suhu dan kecepatan aliran udara pengering makin cepat pulaproses pengeringan berlangsung. Makin tinggi suhu udara pengering, makinbesar enersi panas yang dibawa udara sehingga makin banyak jumlahmassa cairan yang diuapkan dari permukaan bahan yang dikeringkan. Jikakecepatan aliran udara pengering makin tinggi maka makin cepat massa uapair yang dipindahkan dari bahan ke atmosfir. Kelembaban udaraberpengaruh terhadap proses pemindahan uap air. Pada kelembaban udaratinggi, perbedaan tekanan uap air di dalam dan di luar bahan kecil, sehinggapemindahan uap air dari dalam bahan ke luar terhambat.

Sifat Bahan
1. Ketela
Sifat fisika:
a. Berupa padatan
b. Akar yang berbentuk umbi
c. Tumbuh baik bila lahan terkena matahari
d. Dibudidayakan melalui batang rambatnya
Sifat kimia:
a. Mengandung beta karotene
b. Memiliki kandungan pembentuk vitamin A tertinggi
c. Penambahan pupuk UREA akan membuat hasilnya bagus

Minggu, 02 April 2017

proses pelarutan padat cair

Sifat bahan
1. Natrium hidroksida
Sifat fisika:
a. Rumus molekul NaOH
b. Massa molar 39,997 g/mol
c. Densitas 2,13 g/cm3
d. Berupa padatan
e. Berwarna putih
Sifat kimia :
a. Melepaskan panas bila larut dalam air
b. Mudah larut dalam etanol dan air
c. Bersifat basa kuat

2. Sekam padi
Sifat fisika:
a. Berwarna coklat
b. Berupa padatan
c. Densitas 1,125 g/cm3
d. Titik lebur rendah
Sifat kimia:
a. Permukaan kulit padi merupakan isolator yang baik
b. Permukaan kulit padi dapat menjadi adsorben